Meskipun konstruksi jembatan tersebut masih aman untuk dilintasi oleh kendaraan kecil, kondisi abutment yang sudah terpengaruh usia membuat jembatan rentan terhadap kerusakan. Diperkirakan perbaikan jembatan akan memakan waktu sekitar tiga bulan.
Baca Juga: Bupati Magelang Prihatin, Siap Fasilitasi Mediasi Setelah Kerusuhan di Muntilan
Dampak dari longsor ini tidak hanya terasa di sektor lalu lintas, tetapi juga berdampak pada pasokan air bersih bagi warga.
Wali Kota Bogor, Bima Arya, menjelaskan bahwa pipa air bersih milik PDAM juga rusak akibat peristiwa ini, mengakibatkan aliran air ke pelanggan PDAM terputus sementara.
Hal ini akan memengaruhi warga di daerah Sindangrasa, Muara Tegal, sampai Babadak.
Untuk mengatasi situasi ini, Pemerintah Kota Bogor bersama Satlantas Polresta Bogor Kota telah memberlakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Raya Tajur.
Kendaraan berat dilarang melintasi jalur ini, dan pengerjaan akan dilakukan secara situasional buka-tutup.
Peristiwa longsor di Tajur, Bogor, ini menjadi peringatan penting tentang pentingnya pemeliharaan infrastruktur yang sudah tua dan kerentanannya terhadap perubahan alam.
Pemerintah dan otoritas terkait diharapkan dapat segera mengambil tindakan untuk meminimalkan dampak dan memperbaiki jembatan secepat mungkin.